19 September 2009

Salut Lotito

Keputusan Claudio Lotito membekukan status Cristian Ledesma dan Goran Pandev memang mengernyitkan dahi kita. Kedua pemain ini mungkin masih tergolong pemain-pemain terbaik Lazio saat ini, namun pernyataan keinginan mereka untuk meninggalkan Lazio pada akhir musim lalu turut berperan penting atas sikap tegasnya Lotito. Memang sejak awal sesi transfer awal musim ini Lazio berniat menjual mereka, tapi ternyata tidak ada satupun tawaran resmi yang menggoda Lazio, alhasil, sampai sesi Transfer Window 1 berakhir , Pandev dan Ledesma masih berstatus sebagai pemain Lazio.

Lotito ternyata tidak mau memaafkan mereka dan kemudian dia mengintervensi pelatih Davide Ballardini untuk tidak memakai jasa kedua pemain ini. Lotito pun menuai kritikan oleh Laziale maupun para pemerhati sepakbola.Namun, saya sangat mendukung langkah Lotito ini. Bukan klub yang membutuhkan pemain, tapi pemain yang membutuhkan klub. Lotito juga masih tergolong waras jika dibandingkan Maurizio Zamparini, presiden Palermo yang sering menelurkan perilaku-perilaku aneh.

Coba kita runut kebelakang, Lazio tidak pernah berusaha menjual pemain yang masih bangga untuk mengenakan lambang Lazio didada, meski pemain itu sudah tidak mampu memberikan performa maksimal untuk Lazio, seperti Simone Inzaghi,Stephen Makinwa dan Cristian Manfredini, ataupun pemain yang tidak berhasil mendapat tempat di tim utama, seperti Lucas Correa atau Alberto Quadri, kerap dipinjamkan keluar,tanpa pernah dijual.Contoh paling sahih, kini Roberto Baronio berstatus sebagai salah satu wakil kapten Lazio, padahal di setiap musimnya dia selalu dipinjamkan keluar, namun karena Baronio punya determinasi kuat untuk Lazio, Lazio musim ini mau memberikan kesempatan untuk membuktikan dirinya.

Kondisi itu berbanding terbalik untuk mereka yang ingin meninggalkan Lazio dengan menyiratkan tanda tidak setia lagi membela panji Lazio, seperti Valon Behrami, Fabio Liverani, Aparecido Cesar,Giulliano Giannicheda dkk, Lotito sama sekali tidak menghalangi mereka untuk hengkang dari Lazio,padahal mereka pemain kunci Lazio ketika itu.Bagaimana mungkin pemain yang sudah tidak punya hati lagi untuk klubnya, bisa memberi yang terbaik untuk timnya ?

Adapun Lotito selalu berhasil mendatangkan bintang-bintang baru yang tak kalah hebatnya dengan bintang-bintang Lazio terdahulu. Lotito juga telah berhasil membangun cerminan, Lazio bukanlah tim kecil yang bisa didikte oleh pemainnya.

Karakter kuat Lotito itu yang membuat saya semakin yakin Lazio akan kembali ke masa-masa jayanya seperti akhir era 90an, meski jalan itu sekarang masih terjal, Forza Lazio !

3 komentar:

  1. ajiiiib,,

    hayo" siapa lg yg minta pindah, biar d tendang sama aki lotito ke jurang,,

    tambah mir, keluar dr Lazio sama dengan meninggalkan dunia sepakbola..

    BalasHapus
  2. keren postingannya.. AMAZING hehehe...
    lanjutkan kk

    BalasHapus

Komentar